Organisasi
adalah sebuah wadah bagi segelintir manusia
untuk berkumpul, berserikat, beraspirasi dengan visi dan tujuan yang sama.
Seperti payung sekaligus kendaraan
yang menaungi
dan menghantarkan orang orang didalamnya kepada suatu tujuan.
Setiap organisasi memiliki tujuan yang beragam dan variatif. Organisasi yang
sehat adalah organisasi yang bergerak ke arah positif dan mengembangkan nilai
nilai moralitas di dalam ruang lingkupnya. Keberhasilan atau barometer
organisasi juga di tetapkan oleh para organisatoris didalamnya. Namun
keberhasilan yang terbaik adalah organisasi yang mampu memberikan kontribusi
positif kepada masyarakat dan dan dirasakan manfaat keberadaanya bagi
masyarakat.
Yang menarik dalam berorganisasi salah satunya
adalah memahami kultur organisasi. Yang dimaksud dengan kultur organisasi
adalah budaya atau nilai nilai yang di terapkan oleh para anggota organisasi
yang ada didalam nya yang disepakati
dan diwarisi turun temurun. Sehingga organisasi
dapat mempunyai ciri khas dan karakter yang unik dan membedakannya dengan
perkumpulan atau perserikatan yang lain.
Organisasi benar benar menjadi lahan untuk diletakkan
paham sosialis juga humanis didalamnya.
Sebab, didalam organisasi kita di tuntut untuk mementingkan kepentingan bersama atau orang banyak
daripada kepentingan pribadi. Juga menurut islam bahwa selain hubungan yang
baik dengan Allah SWT. Manusia harus membangun hubungan yang baik kepada sesama manusia.
Sehingga, organisasi yang baik juga bisa menjadi ladang amal bagi pelaku organisasi.
Di dalam organisasi pun juga akan diketemukan
berbagai sifat, watak dan karakter manusia yang kaya dan beragam. Boleh jadi kau
akan terpancing liar didalamnya sampai akan kau temukan arti sesungguhnya dari
indahnya keberagaman.
Pro kontra dalam membahas dan memutuskan sesuatu
merupakan hal yang wajar dan kerap memancing perpecahan. Namun, disini lah
berlangsung proses kedewasaan manusia untuk saling menghargai dan menerima.
Saling membantu dan menasehati satu dengan yang lainnya.
Demokrasi yang hari ini diimplementasikan di negara ini
jelas dan pasti memproduksi keputusan yang tidak mutlak karena cukup dengan
memperoleh lebih dari 50 % suara cukup untuk memenangkan keputusan.
Mungkin ada mekanisme mekanisme yang disusun untuk lebih
memperjelas soalan soalan yang akan diputuskan, semacam perasionalan dan
sebagainya. Namun setelah sampai pada titik jenuhnya palu harus diketuk.
Kesepakatan harus segera diambil. Pendapat pendapat harus di paksa untuk di
bulatkan.
Hal yang sering dibahas tentang sisi antropologis
individu yang berorganisasi adalah sisi sisi tentang keprofesionalitasan dalam
berlembaga. Yang bila ditafsirkan berarti bahwa seorang organisatoris harus
menepikan perasaan, menepikan rasa takut, memaksa keberanian, membasmi
kemalasan, mengharamkan ke acuh tak acuhan serta mengesampingkan permasalahan
antar pribadi.
Himpuan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas
muhammadiyah sumatera utara yang kemudian di singkat (HMS FT UMSU) merupakan
sebuah lembaga internal kampus UMSU yang berkedudukan ditingkat jurusan.
Seperti organisasi organisasi yang lainnya HMS mempunyai AD/ART, GBHO dan GBHP.
Sejarah organisasi, bentuk organisasi, tujuan organisasi dan lain lain
termaktub didalamnya. AD/ART, GBHP dan GBHO sudah berarti ayat konstitusi yang
harus ditaati oleh para anggotanya.
Tentang organisasi internal kampus, organisasi
didalam internal kampus UMSU cukup beragam. informasi terakhir di kampus UMSU,
organisasi mahasiswa kemudian disingkat ormawa terdiri dari beberapa, Yakni :
1. Majelis
permusyawaratan mahasiswa ( MPM )
2. Dewan
permusyawaratan mahasiswa ( DPM )
3. Badan
Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi ( BEM PT )
4. Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas ( BEM FAK )
5. Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah ( IMM )
6. Himpunan
Mahasiswa Jurusan ( HMJ )
7. Unit
Kegiatan Mahasiswa ( UKM )
Semua organisasi diatas diatur hak dan kewajibannya
didalam LAM UMSU yakni Lembaga Aspirasi Mahasiswa berbentuk undang undang sebagai salah satu asas dalam pelaksanaan
keorganisasian didalam kampus. Seperti ruang
lingkup, mekanisme pemilihan perangkat inti, persyaratan keanggotan secara
garis besar dan jalur koordinasi antar lembaga dan lain sebagainya.
Seperti MPM dan BEM PT, BEM PT dilantik oleh MPM.
BEM PT bertanggung jawab terhadap MPM. DPM dan BEM FAK, DPM melantik BEM FAK.
BEM FAK bertanggung jawab kepada DPM. Seterusnya MPM dilantik oleh Rektor Cq.
Wakil Rektor III. DPM dilantik oleh Dekan Cq, Wakil Dekan III. MPM dan DPM
bertanggung jawab kepada Rektorat dan Dekanat. Lain halnya dengan IMM, IMM
dapat disetarakan dengan BEM Fak. IMM mendapat posisi istimewa sebab berada di
dalam kampus Muhammadiyah. Status organ Eks berubah menjadi In dan diberikan
fasilitas layaknya organisasi internal lainnya. IMM langsung berkoordinasi
kepada KABIMAWA dan Wakil Rektor III. HMJ sebelum revisi LAM pada 2010 masih
berada dibawah garis koordinasi dengan BEM FAK. Namun, setelah 2010 berubah
haluan dengan berkoordinasi dan dilantik oleh kepala Jurusan atau Program
Studi.
Selanjutnya
tentang Unit Kegiatan Mahasiswa ( UKM ) adalah lembaga berhaluan minat dan
bakat. Didalam kampus terdapat beberapa jenis UKM. Seperti Teater, Basket,
Futsal, Mapala, Tapak Suci, Resimen Mahasiswa. UKM juga langsung berkoordinasi
dengan KABIMAWA dan Wakil Rektor III.
Himpunan Mahasiswa Sipil bersidang satu kali dalam setahun
yang disebut dengan Musyawarah Besar (MUBES). Didalam mubes lah berakhir masa
kepengurusan dan digantikan dengan pengurus yang baru. Didalam Mubes juga
dibahas kembali mengenai AD/ART, GBHO dan GBHP. Dan merupakan kewajiban periode berjalan untuk mengagendakan
mubes pada tahun berikutnya tepat saat diangkat nya pengurus yang baru.
Periode 2016 – 2017 bisa dikatakan periode transisi
berat sebab kondisi dan perkembangan zaman yang tak normal memaksa HMS harus
bersalin rupa dengan mengikuti regulasi yang ditetapkan oleh pihak Fakultas dan
jurusan mengenai Musyawarah Besar HMS. Dan jelas saja hal tersebut
mengintervensi kewajiban pemimpin yang baik untuk melahirkan pemimpin terbaik
setelahnya. Perjalanan latihan kepemimpinan dalam satu tahun terhapus dan
terbuang sia sia sebab perangkat inti HMS menjadi persaingan bebas antar
mahasiswa sipil hanya dengan bermodalkan IPK yang tinggi. Ini jelas menciderai
konsep dan mandat yang telah di serahkan satu tahun yang lalu. Namun, semua
perjuangan telah mencapai batasnya, yang tersisa tinggalah siasat untuk
mempertahankan esensi dan eksistensi yang masih bisa dipertahankan dan
kekeluargaan yang telah terbangun jauh dengan generasi generasi pendahulu.
Berikut merupakan agenda Himpuan Mahasiswa Sipil
periode 2016 – 2017 :
1. PONDASI
2. PELANTIKAN
3. CIVIL
ENGINEERING EXPO
4. LKTB
JOGJAKARTA
5. BUKA
PUASA BERSAMA
6. MILAD
HMS 26
7. LOMBA
BAJA NASIONAL PALU
8. TW
NAS PAPUA
9. UPGRADING
10. TW
REG UISU
11. DIES
NATALIS FKMTSI REGIONAL 1 SUMATERA UTARA
12. MAKRAB
17
13. PONDASI
17
14. MILAD
27
Merupakan sebuah kebanggaan
dapat menunaikan agenda yang telah disepakti di RAKER HMS plus agenda tambahan
yang disepakati
untuk dituntaskan bersama.
Sejarah mahasiswa
Persaingan yang
semakin kuat di kancah internasional memaksa indonesia untuk melahirkan berjuta
sarjana. Masyarakat pun dituntut untuk memeperoleh gelar sarjana agar tidak
tertinggal dari bangsa lain. Universitas pertama yang berdiri di indonesia
adalah bla bla bla. Dari kampus bla bla inilah sarjana sarjana awal dilahirkan.
Mahasiswa secara definisi adalah pelajar tingkat atas, seorang intelektual,
cendikia yang dituntut mengahadirkan sebuah temuan lewat riset sebagai syarat
kelulusannya. Jenis kampus selain universitas juga ada sekolah tinggi,
institut, politeknik, akademi dan lain lain. Dan status penuntut ilmu
didalamnya disebut mahasiswa. Di indonesia tercatat lebih dari sekian
universitas. Dan setiap tahun melahirkan kurang lebih bla bla bla wisudawan/ti.
Yang menarik dari
mahasiswa adalah, diluar dari tanggung jawab untuk menghasilkan sesuatu yang
baru dibidang keilmuan yang digelutinya. mahasiswa juga menjadi kaum yang punya
wibawa di tengah masyarakat. Sebab, pergerakan mahasiswa adalah parlemen
jalanan yang menampung dan mengaspirasikan keluh kesah rakyat. Pergerakan
mahasiswa yang paling melegenda adalah pergerakan mahasiswa di tahun 1998.
Meski, telah terjadi juga pergerakan mahasiswa di tahun 1965. Yang mana, pada
saat itu mewangi nama seoarang aktivis etnis tiong hoa yakni soe hok gie
dikalangan mahasiswa. Sebab, pemikirannya yang tajam dan mendalam penuh makna
juga puitis. Kadang lewat tulisan tulisannya mampu membuat berapi api semangat
kaum muda untuk marah melihat sesuatu yang salah. Namun, sejarah pergerakan
1998 lebih universal sebab pergerakan dilakukan hampir disetiap wilayah se
indonesia. Demonstrasi ini juga dicatat oleh dunia sebagai Era Reformasi dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Bapak Republik Tan
Malaka juga pernah berucap ‘’ Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki
oleh pemuda’’. ini semakin memantapkan langkah mahasiswa untuk merawat
kemewahan itu. Maka selepas dari itu mulai bermunculan organisasi organisasi
mahasiswa, baik didalam internal kampus maupun organisasi eksternal kampus. Dan
para organisatoris pun mulai menjamur didalam ruang lingkup kampus.
Mahasiswa berpegang teguh kepada persaudaraan dan keadilan dan kesamarataan, tapi pada kita tetap menjunjung tinggi etika moral daan rasa hormat kepada yang lebih tua. maka tidak lain tidak bukan sosialisme adalah barang lama yang sudah dibawa kemana mana oleh mahasiswa. Namun, hinggapnya paham
Marxis di tubuh mahasiswa. Seperti yang telah
diketahui secara umum marxis adalah sebuah paham yang dibangun oleh seorang
filsuf dan aktivis buruh bernama Karl Marx. Karl Marx dan sahabatnya melahirkan
sebuah buku berjudul Communist manifesto yang berhasil melahirkan revolusi di
mana mana diseluruh dunia. Kata kunci dari point point yang diangkat oleh marx
ialah persamaan kelas, menghapuskan penindasan kaum kuat terhadap kaum lemah di
muka bumi dan konsep people power atau semangat bersatu untuk menumbangkan para
borjuis dan bangsawan. Inilah yang merasuk kedalam tubuh mahasiswa. Tak lupa
pula moto revolusi perancis yakni, fraternite (persaudaraan), egalite
(keadilan) dan liberte (kebebasan) serta aktor intelektual dibelakangnya
seperti filsuf John Locke dan Montesqiuie dan tentu Napoleon Bonaparte.
kritik dan saran dinantikan yaa...